BP3MI Sulawesi Tengah Sosialisasikan Pelindungan Buruh Migran Perempuan Pada Pelatihan di Palu
Palu, KemenP2MI (17/4) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan sosialisasi tata kelola pelindungan Pekerja Migran Indonesia dalam kegiatan Training Advokasi Kebijakan Pelindungan Perempuan Buruh Migran yang diselenggarakan oleh Solidaritas Perempuan (SPI) di Desa Lambara, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Kamis (17/4/2025).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sigi, Febrianto, serta anggota komunitas SPI dari tiga desa di Kabupaten Sigi, yakni Desa Langaleso, Desa Lambara, dan Desa Pakuli.
Kepala BP3MI Sulawesi Tengah, Mustaqim, hadir sebagai narasumber dan menyampaikan pentingnya pelindungan menyeluruh bagi Pekerja Migran Indonesia sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Pelindungan tersebut mencakup tiga tahapan penting, yakni sebelum, selama, dan setelah bekerja. “Calon Pekerja Migran Indonesia harus memiliki empat kesiapan, yaitu fisik dan mental, dokumen, pemahaman bahasa dan budaya negara tujuan, serta keterampilan kerja,” jelas Mustaqim.
Selain menyampaikan pentingnya kesiapan calon pekerja migran, Mustaqim juga menjelaskan berbagai skema penempatan seperti Private to Private (P to P), Government to Private (G to P), Government to Government (G to G), Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri (UKPS), dan perseorangan. Ia turut memperkenalkan inovasi layanan BP3MI Sulteng, antara lain Sistem Pendataan Pekerja Migran Indonesia (SIPEMI), Sistem Pendataan Calon Pekerja Migran Indonesia (SISPEC-PMI), Sapa Vokasi, dan Sistem Pendataan Pekerja Migran Indonesia Purna Berdaya (SIPURNADAYA).
Sementara itu, Febrianto, mengimbau masyarakat desa untuk membuka wawasan bahwa peluang menjadi Pekerja migran tidak hanya terbatas di Timur Tengah, tetapi juga terbuka ke negara lain seperti Singapura, Australia, dan Jepang, melalui jalur yang legal dan prosedural. “Saya berharap, khususnya bagi ibu-ibu yang hadir di sini, dapat menjadi perpanjangan tangan kami untuk menyosialisasikan informasi ini kepada warga lainnya,” ujar Febrianto. * (Humas/BP3MI Sulawesi Tengah/CLN/Thania)
Komentar
Posting Komentar